Corpus salib di ruang pastoran itu menangis. Air matanya menetes ke lantai. Tongkat dengan pisau di dalamnya kaget melihat salib menangis. “Mengapa kamu menangis, salib? Apakah kamu sakit atau sedih?” Corpus salib melihat ke arah suara. Demi dilihatnya yang bertanya tongkat dengan pisau di dalamnya, tangis si salib agak reda. Lalu, sambil masih terisak-isak, salib itu berkata, “Maaf ya, k…